Selasa, 07 Oktober 2014

B2B (business-to-business)

Pengertian B2B
B2B adalah transaksi secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis lainnya yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar, seperti antara produsen dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. B2B memungkinkan perusahaan untuk menyederhanakan jalur pengadaan, distribusi, dan fisik, mengurangi dokumen dalam hubungan pelanggan dan supplier (pemasok), pengurangan persediaan dan outsourcing. Contohnya: Pabrikan berbisnis dengan distributor, pabrikan dengan suatu perusahaan agen pemasaran, atau distributor dengan agen penjualan, atau perusahaan retail (retailer) yang menjual langsung kepada konsumen.
Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utama untuk ini adalah bahwa dalam rantai pasokan yang khas akan ada banyak transaksi yang melibatkan B2B subkomponen atau bahan baku, dan hanya satu transaksi B2C, khususnya penjualan produk jadi ke konsumen akhir. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir, kendaraan yang sudah selesai dijual ke konsumen, adalah satu (B2C) transaksi.

Bagaimana B2B bisa berjalan ?
Bisa Secara langsung antara pembeli/buyer dan penjual/seller melalui perantara / intermediary online. Intermediary dapat berupa organisasi, orang, atau sistem elektronik. Biasanya melalui supply chain dengan atau tidak melalui perantara-perantara/ intermediaries

Tipe transaksi B2B
Spot buying / pembeli spot—berdasarkan pembelian barang dan jasa pada pasar harga/market price yang ditentukan oleh dynamic supply dan permintaan pasar /demand. Penjual dan pembeli biasanya tidak saling kenal. Contoh stock exchange dan commodity exchange (minyak gula,jagung). Strategic sourcing/sumber strategik—melibatkan kontrak jangka panjang biasanya berdasarkan negosiasi antara penjual dan pembeli.

Hubungan Supply chain
1. Saling berhubungan subproses dan aturan-aturan
mendapatkan material
memroses produk dan jasa
Menuju distributor
Dibeli oleh pelanggan
2. Proses Traditional diatur melalui transaksi kertas
3. Aplikasi B2B menawarkan keuntungan competitive untuk supply chain management (SCM)

Entitas B2B
1. Selling company / Perusahaan penjual—perspektif manajemen marketing
2. Buying company / perusahaan pembeli— perspektif manajemen pengadaan
3. Electronic intermediaries / perantara elektronik—optional third party directory service provider (scope of service may be extended to order fulfillment)
4. Trading platforms—pricing and negotiation protocol (auctions, reverse auctions)
5. Payment services—mechanism for transferring money to sellers
6. Logistics providers—logistics to complete transaction (packaging, storage, delivery)
7. Network platforms—Internet, VAN, intranet, extranet
8. Protocols of communication—EDI or XML
9. Back-end integration—connecting to ERP systems, databases, functional applications

Information processed in B2B
1. Product
2. Customer
3. Supplier
4. Product process
5. Transportation
6. Inventory
7. Supply chain
8. Competitor
9. Sales and marketing
10. Supply chain process and performance

Electronic intermediaries in B2B
Pelanggan dan bisnis bisa saling berbagi perantara/intermediaries. Bisnis dapat menggunakan intermediaries yang berbeda dengan supplier yang berbeda

Keuntungan model B2B
Menghilangkan sistem yang menggunakan kertas
Mempercepat waktu siklus
Mengurangi kesalahan
Meningkatkan produktifitas karyawan
Mengurangi biaya
Meningkatkan pelayanan pelanggan dan manajemen partnership / kerjasama

Model B2B
Company-centric models
1. Sell-side marketplace (one-to-many), satu perusahaan melakukan semua penjualan
2. Buy-side marketplace (many-to-one), satu perusahaan melakukan semua pembelian.














Many-to-many marketplaces—the exchange
1. Buyers and sellers meet to trade
2. Trading communities
3. Trading exchanges
4. Exchanges 

Other B2B models and services
a. Tujuan penjualan / selling
b. Tujuan pembelian / buying
c. Integrator Value chain
d. Service provider Value chain
e. Information brokers

Tanggapan atas masalah yang ada pada B2B adalah pembahasan yang dipaparkan diatas lebih kepada transaksi yang dilakukan oleh B2B, dalam hal ini transaksi dilakukan secara elektronik melalui jaringan internet, ekstranet, intranet, private network (contoh EDI), hal ini memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan transaksi bisnis secara jarak jauh. B2B memiliki karakteristik yaitu otomatisasi jual-beli/ trading. Tanggapan saya terhadap konsep dan entitas serta isu-isu yang terkait, B2B sangat baik untuk digunakan bertrasaksi jual-beli, dalam kancah bisnis B2B lebih sering digunakan karena memberikan keuntungan yang banyak, simple, dan termanage dengan baik.

Konsep B2B transaksi bisnis dijalankan melalui internet atau jaringan intern perusahaan, juga dikenal sebagai eB2B (electronic B2B).

Karakteristik B2B

·         Trading Partner : Pertukaran informasi hanya berlangsung diantara mereka dan karena sudah mengenal, maka pertukaran dilakukan atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.
·         Pertukaran data dilakukan secara berulang dan berskala dengan format data yang telah disepakati.  Jadi service yang dipergunakan antar kedua sistem tersebut sama dan menggunakan standar yang sama pula.
·         Salah satu pelaku tidak harus menunggu partner mereka lainnya untuk mengirimkan data.
·         Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

dapat disimpulkan B2B adalah :
  • Disebut juga transaksi antar perusahaan
  • Transaksinya menggunakan EDI dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi & konsultasi
  • Digunakan untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis.


keterangan :

EDI - singkatan dari Electronic Data Interchange sebenarnya adalah sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar aplikasi komputer - antar perusahaan/instansi secara elektronis dengan menggunakan format standar yang telah disepakati.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu