PERENCANAAN
E-BUSINESS
1. Penetapan Strategi e-Biz
- Langkah 1: mengidenifikasikan
internet benefit .
Internet benefit ini nantinya
akan muncul melalui dua cara:
·
Dengan menggunakann feature-feature pada Web sebagai bagian dari produk
atau layanan .
·
Menggunakan web untuk meningkatkan keuunggulan yang sudah ada pada produk
atau layanan .
-
Langkah 2 : Menentukan model pendapatan
Terdapat beberapa pendekatan dasar untu mendatangkan
pendapatan melalui sebuah web
·
Direct sales : pendapatan akan dating langsung dari
penjualan produk atau layanan.
·
Indirect sales : pendapatan akan dating secara tidak langsung
dari site content melalui penjualan space iklan.
·
Licensing atau selling content : pendapatan
akan diperoleh dari lisensi atau penjualan content ke pihak atau site lain.
-
Langkah 3 :
Penetapan tujuan dan objective e-biz
Cara
efisien dalam bertransaksi dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan
batasan waktu, artinya transaksi ecommerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana
saja selama dapat terhubung secara online. Dalam proses ini, e-commerce biasanya
mempermudah operasional dan menurunkan biaya.
-
Langkah 4 :
Pencarian ide untuk website
Kumpulkan pengetahuan yang dimilii oleh pesaing dengan melakukan riset atas “best
practice” . “best practice“, diawali dengan site yang tidak
mungkin menjadi pesaing dalam bisnis anda, tetapi berisi benefit dan feature
yang mungkin dapat dipinjam dan diaplikasikan pada e-biz anda nantinya.
-
Langkah 5 :
Membuat preliminary project plan
Bila keempat langkah sebelumya telah anda pahami dengan benar,akan lebih
mudah bagi anda untu membuat sebuah preliminary project plan.
Project-project terbagi dalam bebrapa kegiatan-kegiatan umum berikut.
·
Kejelasan
titik awal dan akhir.
·
Menetapkan
sumber-sumberc penting.
·
Menetapkan
jangka waktu.
·
Menetapkan
anggaran.
2. Perencanaan Website yang Representatif
Tahap kedua adalah merencanakan website yang cukup representative .
beberapa keputusan yang harus dibuat mengenai organisasional website dan
aspek-aspek teknis dari e-biz lain :
- Langkah 1 : Memilih technical
resource
- Langkah 2 : Membuat sebuah
site map
- Langkah 3 : Pemantapan
tampilan website b
- Langkah 4 : Membangun fungsionalitas teknis pada
website
- Langkah 5 : Membuat rencana pemeliharaan website
3. Pembuatan website
- Langkah 1 : Rencana isi (content)
Rencana isi ini akan sangat membantu dalam menjelaskan
mengenai :
·
Isi yang
sebenarnya di butuhkan
·
Apakah isi ini
sudah ada sebelumnya atau tidak
·
Isi apa yang
perlu untuk dibuat
-
Langkah 2 :
Membuat homepage
Terdapat beberapa hal penting yang harus selalu di
ingat bila membuat homepage:
·
Kesan pertama
. home page merupakan halaman pertama, dan yang mampu menimbulkan kesan pertama
pada pengunjung site, disinilah titik kritisnya apaka mereka akan melanjutkan
perjalanan di website tersebut atau meninggalkannya ke website lain.
·
Quick
assessment atas content
site.
·
Cepat dan
mudah .
-
Langkah 3 :
Merubah content yang ada dan pengadaan content yang diperlukan
Membuat content untuk web meminta tidak hanya menyangkut masalah
penggubahan materi tertulis ke dalam HTML . page (HTML-Hypertext Markup
Languange – bahasa computer yang digunakan untuk menciptkan dokumen yang dapat
dibaca menggunakan web browser).
-
Langkah 4 :
mengintegrasikan e-biz
Keberadaan e-biz secara potensial mempengaruhi keseluruhan nilai yang lain
memunculkan aktifitas dalam model bisnis antara lain :
·
Desain produk.
·
Marketing dan
promosi.
·
Penjualan.
·
Akuntansi dan
control inventory.
·
Customer
service.
4. Promosi e-Biz (website)
- Langkah 1 : memilih dan
mendaftarkan nama domain .
Domain name adalah sebuah nama unik yang mengidentifikasikan sebuah site di
internet. Biaya untuk mendaftarkan domain name sangat ringan dan biasanya
registrasi ini berlaku untuk dua tahun.
-
Langkah 2 :
Rencana promosi
Promosi memiliki kedudukan yang sangat penting bagi keberhasilan sebuat
e-biz. rencana promosi e-biz berisi kombinasi metode promosi tradisional dengan
metode online yang sesuai dengan kondisi internet.
5. Respons Terhadap Feedback yang Masuk
- Langkah 1 : Rencana follow-up customer
support
Dibutuhkan sebuah model unty mem-folloe-up input dari konsumen. Beberapa
model follow-up atas input dari konsumen yang dapat dilakukan oleh bagian
customer service :
·
E-mail us.
Sebagian besar website memiliki fungsi “ e-mail us “ dengan tipe dimaksudkan mendorong
pengunjung untuk bertanya.
·
1-800-Calss-Us.
Sekarang banyak usaha kecil yang memiliki saluran nomer 800 untuk menampung
order dan pertanyaan-pertanyaan.
-
Langkah 2 :
pemeliharaan website
Masalah ini telah dikupas secar alebih mendetail mengenai pemeliharaan
website untu memastikan agar apa yang direncanakan telah diimplementasikan
dengan efektif. Berikut beberapa pekerjaan yang harus dilakukan dalam
pemeliharaan sebuah website :
·
Menjaga agar
content website selalu baru,menarik,dan cocok dengan gaya website itu sendiri.
·
Memastikan isi
site benar-benar akurat dan up-to-date.
·
Melacak aliran
pengunjung.
·
Memastikan
semua link aktif dan pada tempat yang tepat pada website.
-
Langkah 3 : Penelusuran
penggunaan site
Sebagian besar Internet Service Provider (ISP) menyediakan site-tracking
tool atau dapat diperoleh dengan membeli software program
sute-tracking tool maupun software-nya akan menimbulkan perasaan
“kelebihan data tetapi kekuranagn informasi “.
PENGEMBANGAN
E-BUSINESS
Ketika perusahaan
telah memutuskan untuk mengembangkan sistem e-business dalam perusahaannya
untuk mensupport seluruh aktifitasnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dengan baik seperti sasaran konsumen yang hendak di bidik; jenis produk atau
service apa saja yang dapat dikembangkan; sales service, seperti fasilitas
untuk melakukan order secara online, pembayaran secara online, mengechek sistem
kerjanya dan hal-hal yang berhubungan dengan garansi dan purna jual; bagaiman
produk dan service tersebut dipromosikan; proses transaksi secara real-time,
tentang fee, pengiriman dan pembayaran; analisa dan data marketing, seperti
informasi trend produk atau service, keluhan dan keinginan konsumen dan
pengembangan ke depan; dan terakhir branding. Untuk mempersiapkan hal tersebut
diatas, diperlukan langkah awal dalam pengembangan sebuah sistem e-business
yang diawali dari pengenalan akan infrastruktur hingga merencanakan dan mengembangkannya.
Artikel ini mencoba memberikan gambaran bagaimana membangun aplikasi dan
infrastruktur e-business tersebut.
Proses pegembangan e-bisnis
Dalam proses
pengembangan e-business ada lima hal yang perlu diperhatikan yaitu pembangunan
arsitektur e-business, pemilihan opsi pengembangan, instalasi,
penyebaran/integrasi dan operasi/pemeliharaan. Di bawah ini akan dijelaskan
masing-masing langkah dari proses tersebut:
Pembangunan arsitektur e-business
Arsitektur
e-business merupakan framework konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi
e-business yang diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari
berbagai sumber-sumber yang ada dalam sebuah organisasi. Dalam proses
pengembangannya terdiri dari enam langkah yaitu:
1.
Pendefenisian visi dan tujuan,
pendefenisian visi dan tujuan dari organisasi merupakan langkah awal untuk
mendapatkan gambaran umum dari organisasi tersebut.
2.
Pendefenisian arsitektur informasi,
pendefinisian informasi yang dibutuhkan merupakan langkah selanjutnya untuk
mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan pengembangan e-business.
3.
Pendefenisian arsitektur data,
aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data yang dibutuhkan, cara
pengolahannya dan sasaran yang ingin diambil untuk pengembangan.
4.
Pendefenisian arsitektur aplikasi,
pendefenisian ini dimaksudkan untuk menentukan jenis aplikasi dan
batasan-batasan yang diinginkan baik dalam bidang keamanan, scalability dan
realibility-nya.
5.
Pendefenisian arsitektur teknikal,
pendefenisian dari arsitektur teknikal dimaksudkan untuk menentukan jenis-jenis
hardware dan software secara keseluruhan.
6.
Pendefenisian arsitektur organisasi,
dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang berhubungan dengan sumber daya,
baik berupa manusia, keuangan, waktu yang dipergunakan.
Pemilihan opsi pengembangan
Pengembangan
aplikasi dari e-business pada dasarnya mengikuti beberapa pendekatan.
Masing-masing pendekatan tersebut memiliki keuntungan dan kekurangan yang pada
intinya, pemilihan salah satu dari opsi tersebut akan memberikan efisiensi yang
lebih besar dibandingkan opsi-opsi lainnya. Adapun beberapa pendekatan tersebut
dapat dilihat di bawah ini:
1.
Membeli aplikasi, membeli sebuah
aplikasi yang telah diimplementasikan oleh sebuah application service provider
(ASP) dapat menghemat biaya dan waktu dibanding dengan membangun sendiri.
Tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kadangkala aplikasi
tersebut tidak sepenuhnya diperlukan, kadangkala aplikasi tersebut sangat susah
untuk dimodifikasikan sesuai dengan kebutuhan, susah untuk diintegrasikan
dengan aplikasi yang telah lebih dulu digunakan, pelayanan purna jual dari ASP
yang buruk dan keterikatan kontrak dengan pihak ASP untuk meningkatkan fungsi
dari aplikasi tersebut dikemudian hari.
2.
Menyewa (lease), menyewa aplikasi
hampir mirip seperti membeli aplikasi yang diinginkan. Biasanya menyewa
aplikasi dilakukan jika aplikasi tersebut sangat mahal. Kadangkala menyewa
merupakan langkah awal sebelum membeli aplikasi tersebut kemudian dan alasan
lain karena keterbatasan tenaga ahli yang akan mengelola pemanfaatan dan
pemeliharaan aplikasi tersebut.
3.
Membangun sendiri (in-house
development), membangun sendiri aplikasi yang dibutuhkan merupakan salah satu
pilihan dari pengembangan e-business. Walaupun biasanya pendekatan ini
membutuhkan biaya yang besar dan menghabiskan waktu yang banyak tetapi pilihan
ini diharapkan sangat mendekati sistem yang diinginkan.
4.
Bekerjasama dengan pihak ketiga,
dewasa ini sedang berkembang trend, kerjasama antara perusahaan pengembang
aplikasi e-business dengan perusahaan-perusahaan penggunanya. Berbagai jenis
kerjasama dilakukan seperti bekerjasama dengan pengembang
e-marketplace/exchange, http://www.yahoo.com telah mengembangkan berbagai aplikasi
e-business bagi para perusahaan yang ingin membangun bisnis B2C (business to
customer) di internet, sedangkan untuk B2B (business to business), perusahaan
dapat bergabung dalam berbagai pengembang khusus di bidangnya sepertihttp://www.paperexchange.com, http://www.e-steel.com;
bekerjasama dengan third-party auction, perusahaan dapat bekerjasama dengan
pihak pelelangan untuk memasarkan produknya sebagai pihak ketiga; joint
venture, beberapa perusahaan yang memiliki produk dan service yang sama
melakukan pengembangan e-business secara bersamaan; joint consortia; seperti
joint venture tetapi dengan membentuk sebuah perusahaan baru untuk mengurus
pengembangannya; hybrid approach, perusahaan melakukan kerjasama dengan pihak
luar seperti ASP dengan membangun tim yang secara bertahap mengembangkan sistem
yang ada.
Beberapa hal yang
patut diperhatikan ketika berhubungan dengan pihak ketiga seperti ASP, seperti
pengindentifikasian aplikasi yang diinginkan, penentuan detail kriteria dari
aplikasi, evaluasi dari berbagai aplikasi yang ada, pemilihan dan negoisasi
kontrak. Dalam negoisasi kontrak ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
seperti isi kontrak, detail langkah-langkah pekerjaan dan pembayaran hingga
hal-hal yang berhubungan dengan penyelesaian masalah yang timbul. Terakhir yang
patut diperhatikan yaitu ketika membuat service level agremeements (SLA) yang
merupakan sebuah perjanjian atau persetujuan formal tentang aktifitas kerja
yang akan dilakukan. Dalam perjanjian ini tertulis tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan kerjasama yang dibangun, kontrol yang jelas dari pengguna
dan framework dari desain support service yang jelas.
Instalasi
Langkah
selanjutnya adalah pengimplementasian aplikasi yang telah dibangun atau
instalasi. Aktifitas instalasi ini dapat dilaksanakan langsung oleh para tenaga
ahli yang ada di perusahaan tersebut atau menggunakan tenaga outsourcing, pilihan
ini sangat berhubungan erat dengan pemilihan opsi pengembangan yang dilakukan
sebelumnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aktifitas instalasi ini
yaitu, bagaimana aplikasi tersebut berhubungan dengan aplikasi yang telah
exist.
Penyebaran/Integrasi
Pada tahapan ini
aplikasi yang telah dipilih dan diimplementasikan diharapkan dapat terintegrasi
dengan baik dengan segala aplikasi yang telah ada sebelumnya. Berbagai langkah
dijalankan dalam tahapan ini seperti pemberian training dan informasi terhadap
para pengguna, baik yang berhubungan secara langsung atau tidak dengan aplikasi
tersebut, pembuatan kebijakan atau peraturan-peraturan yang mendukung hingga
pengintegrasian sistem dengan para supplier dan pihak-pihak terkait lainnya.
Operasi/pemeliharaan
Operasi dan
pemeliharaan dari aplikasi yang telah diimplementasikan merupakan langkah
selanjutnya yang harus diperhatikan dengan baik. Perencanaan yang baik sangat
diperlukan agar seluruh pengimplementasian yang telah dilakukan dapat berjalan
dengan sempurna. Selanjutnya, aktifitas pemeliharaan dapat dilanjutkan ke tahap
pengembangan selanjutnya untuk penyempurnaan aplikasi yang telah
diimplementasikan sesuai dengan maksud dan tujuan aplikasi tersebut dibangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar