Selasa, 09 Desember 2014

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN E-BUSSINES

PERENCANAAN E-BUSINESS

1. Penetapan Strategi e-Biz
-    Langkah 1: mengidenifikasikan internet benefit .
Internet benefit ini nantinya akan muncul melalui dua cara:
·         Dengan menggunakann feature-feature pada Web sebagai bagian dari produk atau layanan .
·         Menggunakan web untuk meningkatkan keuunggulan yang sudah ada pada produk atau layanan .

-          Langkah 2 : Menentukan model pendapatan
Terdapat beberapa pendekatan dasar untu mendatangkan pendapatan melalui sebuah web
·         Direct sales : pendapatan akan dating langsung  dari penjualan produk atau layanan.
·         Indirect sales : pendapatan akan dating secara tidak langsung dari site content melalui penjualan space iklan.
·         Licensing atau selling content : pendapatan akan diperoleh dari lisensi atau penjualan content ke pihak atau site lain.

-          Langkah 3 : Penetapan tujuan dan objective e-biz
Cara efisien dalam bertransaksi dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan waktu, artinya transaksi ecommerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dapat terhubung secara online. Dalam proses ini, e-commerce biasanya mempermudah operasional dan menurunkan biaya.

-          Langkah 4 : Pencarian ide untuk website
Kumpulkan pengetahuan yang dimilii oleh pesaing dengan melakukan riset atas “best practice” . “best practice“, diawali dengan site yang tidak mungkin menjadi pesaing dalam bisnis anda, tetapi berisi benefit dan feature yang mungkin dapat dipinjam dan diaplikasikan pada e-biz anda nantinya.

-          Langkah 5 : Membuat preliminary project plan
Bila keempat langkah sebelumya telah anda pahami dengan benar,akan lebih mudah bagi anda untu membuat sebuah preliminary project plan. Project-project terbagi dalam bebrapa kegiatan-kegiatan umum berikut.
·         Kejelasan titik awal dan akhir.
·         Menetapkan sumber-sumberc penting.
·         Menetapkan jangka waktu.
·         Menetapkan anggaran.

2. Perencanaan Website yang Representatif
Tahap kedua adalah merencanakan website yang cukup representative . beberapa keputusan yang harus dibuat mengenai organisasional website dan aspek-aspek teknis dari e-biz lain :
-    Langkah 1 : Memilih technical resource
-    Langkah 2 : Membuat sebuah site map
-    Langkah 3 : Pemantapan tampilan website b
-    Langkah 4 : Membangun fungsionalitas teknis pada website
-    Langkah 5 : Membuat rencana pemeliharaan website

3. Pembuatan website
-    Langkah 1 : Rencana isi (content)
Rencana isi ini akan sangat membantu dalam menjelaskan mengenai :
·         Isi yang sebenarnya di butuhkan
·         Apakah isi ini sudah ada sebelumnya atau tidak
·         Isi apa yang perlu untuk dibuat

-          Langkah 2 : Membuat homepage
Terdapat beberapa hal penting yang harus selalu di ingat bila membuat homepage:
·         Kesan pertama . home page merupakan halaman pertama, dan yang mampu menimbulkan kesan pertama pada pengunjung site, disinilah titik kritisnya apaka mereka akan melanjutkan perjalanan di website tersebut atau meninggalkannya ke website lain.
·         Quick assessment atas content site.
·         Cepat dan mudah .

-          Langkah 3 : Merubah content yang ada dan pengadaan content yang diperlukan
Membuat content untuk web meminta tidak hanya menyangkut masalah penggubahan materi tertulis ke dalam HTML . page (HTML-Hypertext Markup Languange – bahasa computer yang digunakan untuk menciptkan dokumen yang dapat dibaca menggunakan web browser).

-          Langkah 4 : mengintegrasikan e-biz
Keberadaan e-biz secara potensial mempengaruhi keseluruhan nilai yang lain memunculkan aktifitas dalam model bisnis antara lain :
·         Desain produk.
·         Marketing dan promosi.
·         Penjualan.
·         Akuntansi dan control inventory.
·         Customer service.

4. Promosi e-Biz (website)
-    Langkah 1 : memilih dan mendaftarkan nama domain .
Domain name adalah sebuah nama unik yang mengidentifikasikan sebuah site di internet. Biaya untuk mendaftarkan domain name sangat ringan dan biasanya registrasi ini berlaku untuk dua tahun.

-          Langkah 2 : Rencana promosi
Promosi memiliki kedudukan yang sangat penting bagi keberhasilan sebuat e-biz. rencana promosi e-biz berisi kombinasi metode promosi tradisional dengan metode online yang sesuai dengan kondisi internet.

5. Respons Terhadap Feedback yang Masuk
-    Langkah 1 : Rencana follow-up customer support
Dibutuhkan sebuah model unty mem-folloe-up input dari konsumen. Beberapa model follow-up atas input dari konsumen yang dapat dilakukan oleh bagian customer service :
·         E-mail us. Sebagian besar website memiliki fungsi “ e-mail us “ dengan tipe dimaksudkan mendorong pengunjung untuk bertanya.
·         1-800-Calss-Us. Sekarang banyak usaha kecil yang memiliki saluran nomer 800 untuk menampung order dan pertanyaan-pertanyaan.

-          Langkah 2 : pemeliharaan website
Masalah ini telah dikupas secar alebih mendetail mengenai pemeliharaan website untu memastikan agar apa yang direncanakan telah diimplementasikan dengan efektif. Berikut beberapa pekerjaan yang harus dilakukan dalam pemeliharaan sebuah website :
·         Menjaga agar content website selalu baru,menarik,dan cocok dengan gaya website itu sendiri.
·         Memastikan isi site benar-benar akurat dan up-to-date.
·         Melacak aliran pengunjung.
·         Memastikan semua link aktif dan pada tempat yang tepat pada website.

-          Langkah 3 : Penelusuran penggunaan site
Sebagian besar Internet Service Provider (ISP) menyediakan site-tracking tool atau dapat diperoleh dengan membeli software program sute-tracking tool maupun software-nya akan menimbulkan perasaan “kelebihan data tetapi kekuranagn informasi “.

PENGEMBANGAN E-BUSINESS

Ketika perusahaan telah memutuskan untuk mengembangkan sistem e-business dalam perusahaannya untuk mensupport seluruh aktifitasnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik seperti sasaran konsumen yang hendak di bidik; jenis produk atau service apa saja yang dapat dikembangkan; sales service, seperti fasilitas untuk melakukan order secara online, pembayaran secara online, mengechek sistem kerjanya dan hal-hal yang berhubungan dengan garansi dan purna jual; bagaiman produk dan service tersebut dipromosikan; proses transaksi secara real-time, tentang fee, pengiriman dan pembayaran; analisa dan data marketing, seperti informasi trend produk atau service, keluhan dan keinginan konsumen dan pengembangan ke depan; dan terakhir branding. Untuk mempersiapkan hal tersebut diatas, diperlukan langkah awal dalam pengembangan sebuah sistem e-business yang diawali dari pengenalan akan infrastruktur hingga merencanakan dan mengembangkannya. Artikel ini mencoba memberikan gambaran bagaimana membangun aplikasi dan infrastruktur e-business tersebut.

Proses pegembangan e-bisnis
Dalam proses pengembangan e-business ada lima hal yang perlu diperhatikan yaitu pembangunan arsitektur e-business, pemilihan opsi pengembangan, instalasi, penyebaran/integrasi dan operasi/pemeliharaan. Di bawah ini akan dijelaskan masing-masing langkah dari proses tersebut:

Pembangunan arsitektur e-business
Arsitektur e-business merupakan framework konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi e-business yang diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari berbagai sumber-sumber yang ada dalam sebuah organisasi. Dalam proses pengembangannya terdiri dari enam langkah yaitu:
1.      Pendefenisian visi dan tujuan, pendefenisian visi dan tujuan dari organisasi merupakan langkah awal untuk mendapatkan gambaran umum dari organisasi tersebut.
2.      Pendefenisian arsitektur informasi, pendefinisian informasi yang dibutuhkan merupakan langkah selanjutnya untuk mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan pengembangan e-business.
3.      Pendefenisian arsitektur data, aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data yang dibutuhkan, cara pengolahannya dan sasaran yang ingin diambil untuk pengembangan.
4.      Pendefenisian arsitektur aplikasi, pendefenisian ini dimaksudkan untuk menentukan jenis aplikasi dan batasan-batasan yang diinginkan baik dalam bidang keamanan, scalability dan realibility-nya.
5.      Pendefenisian arsitektur teknikal, pendefenisian dari arsitektur teknikal dimaksudkan untuk menentukan jenis-jenis hardware dan software secara keseluruhan.
6.      Pendefenisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang berhubungan dengan sumber daya, baik berupa manusia, keuangan, waktu yang dipergunakan.

Pemilihan opsi pengembangan
Pengembangan aplikasi dari e-business pada dasarnya mengikuti beberapa pendekatan. Masing-masing pendekatan tersebut memiliki keuntungan dan kekurangan yang pada intinya, pemilihan salah satu dari opsi tersebut akan memberikan efisiensi yang lebih besar dibandingkan opsi-opsi lainnya. Adapun beberapa pendekatan tersebut dapat dilihat di bawah ini:
1.      Membeli aplikasi, membeli sebuah aplikasi yang telah diimplementasikan oleh sebuah application service provider (ASP) dapat menghemat biaya dan waktu dibanding dengan membangun sendiri. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kadangkala aplikasi tersebut tidak sepenuhnya diperlukan, kadangkala aplikasi tersebut sangat susah untuk dimodifikasikan sesuai dengan kebutuhan, susah untuk diintegrasikan dengan aplikasi yang telah lebih dulu digunakan, pelayanan purna jual dari ASP yang buruk dan keterikatan kontrak dengan pihak ASP untuk meningkatkan fungsi dari aplikasi tersebut dikemudian hari.
2.      Menyewa (lease), menyewa aplikasi hampir mirip seperti membeli aplikasi yang diinginkan. Biasanya menyewa aplikasi dilakukan jika aplikasi tersebut sangat mahal. Kadangkala menyewa merupakan langkah awal sebelum membeli aplikasi tersebut kemudian dan alasan lain karena keterbatasan tenaga ahli yang akan mengelola pemanfaatan dan pemeliharaan aplikasi tersebut.
3.      Membangun sendiri (in-house development), membangun sendiri aplikasi yang dibutuhkan merupakan salah satu pilihan dari pengembangan e-business. Walaupun biasanya pendekatan ini membutuhkan biaya yang besar dan menghabiskan waktu yang banyak tetapi pilihan ini diharapkan sangat mendekati sistem yang diinginkan.
4.      Bekerjasama dengan pihak ketiga, dewasa ini sedang berkembang trend, kerjasama antara perusahaan pengembang aplikasi e-business dengan perusahaan-perusahaan penggunanya. Berbagai jenis kerjasama dilakukan seperti bekerjasama dengan pengembang e-marketplace/exchange, http://www.yahoo.com telah mengembangkan berbagai aplikasi e-business bagi para perusahaan yang ingin membangun bisnis B2C (business to customer) di internet, sedangkan untuk B2B (business to business), perusahaan dapat bergabung dalam berbagai pengembang khusus di bidangnya sepertihttp://www.paperexchange.com, http://www.e-steel.com; bekerjasama dengan third-party auction, perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak pelelangan untuk memasarkan produknya sebagai pihak ketiga; joint venture, beberapa perusahaan yang memiliki produk dan service yang sama melakukan pengembangan e-business secara bersamaan; joint consortia; seperti joint venture tetapi dengan membentuk sebuah perusahaan baru untuk mengurus pengembangannya; hybrid approach, perusahaan melakukan kerjasama dengan pihak luar seperti ASP dengan membangun tim yang secara bertahap mengembangkan sistem yang ada.
Beberapa hal yang patut diperhatikan ketika berhubungan dengan pihak ketiga seperti ASP, seperti pengindentifikasian aplikasi yang diinginkan, penentuan detail kriteria dari aplikasi, evaluasi dari berbagai aplikasi yang ada, pemilihan dan negoisasi kontrak. Dalam negoisasi kontrak ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti isi kontrak, detail langkah-langkah pekerjaan dan pembayaran hingga hal-hal yang berhubungan dengan penyelesaian masalah yang timbul. Terakhir yang patut diperhatikan yaitu ketika membuat service level agremeements (SLA) yang merupakan sebuah perjanjian atau persetujuan formal tentang aktifitas kerja yang akan dilakukan. Dalam perjanjian ini tertulis tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kerjasama yang dibangun, kontrol yang jelas dari pengguna dan framework dari desain support service yang jelas.

Instalasi
Langkah selanjutnya adalah pengimplementasian aplikasi yang telah dibangun atau instalasi. Aktifitas instalasi ini dapat dilaksanakan langsung oleh para tenaga ahli yang ada di perusahaan tersebut atau menggunakan tenaga outsourcing, pilihan ini sangat berhubungan erat dengan pemilihan opsi pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aktifitas instalasi ini yaitu, bagaimana aplikasi tersebut berhubungan dengan aplikasi yang telah exist.

Penyebaran/Integrasi
Pada tahapan ini aplikasi yang telah dipilih dan diimplementasikan diharapkan dapat terintegrasi dengan baik dengan segala aplikasi yang telah ada sebelumnya. Berbagai langkah dijalankan dalam tahapan ini seperti pemberian training dan informasi terhadap para pengguna, baik yang berhubungan secara langsung atau tidak dengan aplikasi tersebut, pembuatan kebijakan atau peraturan-peraturan yang mendukung hingga pengintegrasian sistem dengan para supplier dan pihak-pihak terkait lainnya.

Operasi/pemeliharaan
Operasi dan pemeliharaan dari aplikasi yang telah diimplementasikan merupakan langkah selanjutnya yang harus diperhatikan dengan baik. Perencanaan yang baik sangat diperlukan agar seluruh pengimplementasian yang telah dilakukan dapat berjalan dengan sempurna. Selanjutnya, aktifitas pemeliharaan dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan selanjutnya untuk penyempurnaan aplikasi yang telah diimplementasikan sesuai dengan maksud dan tujuan aplikasi tersebut dibangun.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu