Implementasi e-business menuntut pergeseran paradigma secara fundamental,
dari yang semula marketplace yang menekankan interaksi secara fisik
antara penjual dan pembeli menjadi marketspace yang mengandalkan
transaksi elektronik. Pergeseran ini ditandai dengan perubahan dari geograpihic
business model (location-based) menjadi global business model (virtual
marketspace).
Secara garis besar, kemajuan teknologi internet yang disertai dengan
berkembangnya bermacam-macam titik akses seperti worl wide Web (WWW) membawa 3
implikasi utama yaitu :
1. Percepatan Globalisasi
industri
2. Multidimensionalitas Proses
Penciptaan Nilai
3. Tingkat hambatan masuk
Industri
Menurut Kiani mengidentifikasi 10 pergeseran pemasaran dari marketplace
menjadi marketspace yaitu :
1. Dari pemasaran dan periklanan massal menjadi pemasaran dan periklanan
interaktif (one to one).
2. Dari produksi massa menjadi mass customization
3. Komunikasi monolog menjadi dialog
4.. dari katalog kertas menjadi katalog elektronik
5.. Dari model komunikasi one to many menjadi komunikasi many to
many
6. Dari supply side thinking menjadi demand side thinking
7. Dari pelanggan sebagai target menjadi pelanggan sebagai mitra
8. Dari segmentasi menjadi komunitas
9. Dari produk dan jas fisik menjadi produk dan jas digital
10. Dari intermediasi menjadi disintermediasi dan intermediasi baru.
Era Baru e-Business
Menurut Tjiptono & Diana melalui keunggulan dalam hal komunikasi, information
retrieval dan information search, internet mempunyai manfaat untuk berbagai
macam keperluan bisnis yaitu :
1. Yellow pages
2. Web traffic control
3. Online store front
4. Standard websites
5. Business to business links
6. Comunity sites
7. Informational/ image sites
8. Content based sites
Di samping itu berkembangnya e-business juga menandai era baru pemasaran, yakni digital marketing yang bercirikan sebagai berikut :
2. Web traffic control
3. Online store front
4. Standard websites
5. Business to business links
6. Comunity sites
7. Informational/ image sites
8. Content based sites
Di samping itu berkembangnya e-business juga menandai era baru pemasaran, yakni digital marketing yang bercirikan sebagai berikut :
1.
Insignifikansi batas-batas geografis
2.
Reformasi saluran distribusi
3.
Berakhirnya era ‘push strategy’
Kini konsumen memiliki posisi
tawar menawar yang semakin kuat. Mereka punya banyak pilihan, kebebasan dan
sekaligus memegang kendakli atas setiap informasi yang mereka terima.
Keterbatasan waktu yang dimiliki membuat konsumen sangat selektif dalam
menyaring arus informasi.
4.
‘perfectly informed customers’
Kalau konsumen tempo dulu mudah dibohongi dengan
informasi menyesat kan mengenai fitur produk, harga, kualitas dan
seterusnya, maka sekarang hal itu sudah buka jamannya lagi. Akses pada berbagai
mesin pencari (seperti yahoo, Altavista, Infoseek dan Excite) berdampak pada
konsumen yang semakin ‘perfectly informed’, cerdas dan berperan aktif sebagai
kreator informasi produk.
5.
Manajemen Pelanggan
Dalam hal filosofi pemasaran, terjadi perubahan fokus
berkaitan dengan produk, ukuran pasar, alat kompetitif, teknologi kunci dan
ukuran uni yang membedakan empat perspektif pemasaran utama.Dalam era digital
marketing, manajemen pelanggan menjadi fokus pokok dengan sasaran utama berupa brand
awareness dan customer lifetime value.
6.
Mass customization
Salah satu ciri khas era digital marketing adalah
pemberdayaan pelanggan, dimana pelanggan dimungkinkan untuk merancang produknya
sendiri.
7.
E-relationships
Karakteristik internet yang real-time dapat dimanfaatkan
untuk membanagun dan mempertahankan relasi khusus dengan para pelanggan
secara online dan lebih efisien. Jalinan ini bisa melengkapi atau memperkokoh face-to-face
relationships dan dibina seiring dengan 4 perkembangan tahap relasi.
Tahap pertaam (awareness) ditandai dengan kebutuhan untuk menunjukkan
eksistensi perusahaan, khususnya di cybermarket. Tahap ke-2 (exploration)
menekankan keinginan untuk berbisnis bersama.Tahap ke-3 (expansion)
bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas jalinan relasi / bisnis bersama.
Tahap terakhir (commitment) bertujuan mempertahankan jalinan relasi yang
terbentuk selama mungkin.
8.
Digitalisasi proses pemasaran
Proses digitalisasi pemasaran didukung dengan semakin
meluasnya produk-produk digital yang antara lain :
a.
Produk informasi dan hiburan yang
didigitalisasi :
1)
Dokumen-dokumen berbasis kertas.
2)
Informasi produk.
3)
Grafis.
4) Audio.
5)
Video.
6)
Perangkat Lunak
b.
Simbol,tanda bukti (token),dan konsep :
1)
Tiket dan reservasi.
2)
Instrumen keuangan.
c.
Proses dan jasa :
1) Layanan
pemerintah.
2) Elektronik
messaging.
3) Proses
penciptaan nilai bisnis.
4) Lelang,Tender
dan Barter.
5) Pendidikan
jarak jauh, Telemedicine, dan jasa interaktif lainya.
6) Cybercafes,
hiburan interaktif, dan komunitas virtual.
9.
Bisnis navigasi
Evans dan Wurster
mengungkapkan bahwa navigasi memiliki 3 dimensi utama :
a)
Jangkauan (reach), menyangkut akses dan koneksi.
b) Afiliasi,
menyangkut pihak-pihak yang kepentingannya diwakil oleh perusahaan.
c)
Kelengkapan (richness), menyangkut kedalaman dan kerincian informasi
yang disediakan.
10. Pemanfaatan internet
Sejumlah perusahaan telah
memanfaatkan intenet untuk keperluan strategi kompetitifnya
masing-masing,diantaranya :
a.
untuk menjual produk pada pelanggan bisnis (Dell Computers dan Boeing)
b. corporate
intranet (Ford)
c.
menyederhanakan rantai pasokan (Wal-mart)
d. melakukan
proses rekrutmen online (Sun Microsystem)
e.
merebut dan mempertahankan Surfers (yahoo)
f.
Direct marketing (NextCard)
g. Menjual
ke konsumen akhir (Amazon)
h. Layanan
pelanggan (fedex)
i.
Mengkoordinasikan keuangan (Cisco Systems)
11. Komunikasi interaktif
Internet memungkinkan
berkembangnya komunikasi interaktif 2 arah, real-time, dan cutomized (individual).Istilah
yang banyak digunakan untuk menggambarkan situasi ini adalah webvertising.
Sejauh ini Webvertising mengalami pertumbuhan 2 digit, dengan nilai
sekitar US$ 2 milyar pada tahun 1998..
12. Efek multiplier ekstrim
Ada 4 jenis komunikasi virtual yang berkembang dewasa ini :
Ada 4 jenis komunikasi virtual yang berkembang dewasa ini :
a. Communities
of transactions, yang memfasilitasi proses penjualan dan pembelian
produk dan jasa.
b. Communities of
interest, yang memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk saling
beriteraksi mengenai topik-topik spesifik.
c. communities of relation, yaitu komunitas yang
dibangun atas dasar pengalaman hidup tertentu.
d. C ommunities of fantacy, yaitu komunitas dimana
anggotanya menciptakan lingkungan imajiner.
13. Pelelangan barang secara Online.
14. pembayaran elektronik.
Uang kas tidak dapat dijadikan medium pembayaran di
dunia maya. oleh karena itu kartu kredit mencuat sebagai sistem pembayaran yang
marak digunakan dalam transaksi melalui internet.
Peluang dan Tantangan E-business.
Beraneka ragam peluang penggunaan internet yang dapat dieksploitasi antara
lain:
1. Sumber baru informasi
pasar.
2. Costumazed Market.
3. Cara baru membangun
relasi dengan pelanggan, danmembangun citra merek.
4. Peluang baru bagi
pemasaran produk dan komunikasi pemasaran.
Sekalipun banyak sekali daya pikat e-business, namun
dalam perkembangan ekonomi baru di Indonesia, masih banyak sekali masalah dan
tantangan yang harus dihadapi. Antara lain:
1. Peningkatan
ketersediaan dan kecepatan akses internet secara luas.
2. Pembenaha
Infrastruktur dan regulasi.
3. Isu keamanan dan
privasi dalam transaaksi via internet.
4. Masyarakat Indonesia
masih menyukai model biskis konvensional.
5. Biaya dan anggaran
awal.
6. Kecepatan dan
pembangunan jasa-jasa penunjang.
Tantangan etis
Masalah terkait etika dalam era sistem informasi saat ini telah memberikan urgensi baru dengan munculnya interer dan perdagangan elektronik. Hal ini disebabkan dengan adanya internet dan teknologi perusahaan digital yang diciptakan telah memudahkan pengumpulan, pengintegrasian dan pendistribusian informasi secara luas kepada berbagai pengguna internet dan bagi bisnis elektronik penyebaran ini bisa berjalan dengan sangat mudah serta cepat yang juga secara tidak langsung bisa membawa isu – isu etis milik pribadi yang seharusnya perlu dilindungi karena menyangkut nilai – nilai dari institusi atau bisa menyangkut individu. Kondisi ini yang bisa menjadi tantangan bagi etika, sampai muncul pertanyaan bahwa “Apakah kondisi ini etis dan bisa dipertanggungjawabkan secara social dalam tindakan?”. Dalam perkembangan selanjutnya permasalahan yang terkait dengan tantangan etika ini sempat turun sejak pengguna internet mulai dibatasi untuk bisa dengan mudah mengakses lewat portal world wide web (www) dan juga keleluasaan menulis di program HTML, hal ini akhirnya menyebabkan orang – orang enggan menggunakan internet, tetapi kondisi ini mulai beralih saat ini yaitu sejak mulai menjamurnya berbagai situs bisnis dan e-commerce dan dampak peralihan ini sudah bisa dipastikan juga akan disertai dengan munculnya isu – isu etika yang baru yang juga menimbulkan tantangan etika yang baru.
Tindakan sugestif
1. Apakah Penggunaan Alat dan Teknologi Dalam Organisasi Murni Tergantung Pada Kebutuhan Organisasi.
Tindakan ini didasari pada kenyataan saat ini dimana banyak organisasi yang secara langsung dan dalam skala besar menerapkan teknologi terbaru dengan tujuan selain untuk memuaskan pelanggan, disamping itu juga organisasi tersebut hanya mengikuti trend kecanggihan teknologi tanpa ada dasar tujuan dan kebijakan yang tepat dan perlu direncanakan terlebih dahulu, sehingga resiko keamanan informasi diabaikan.
2. Penggunaan Perangkat Lunak Berlisensi.
Di masa penggunaan teknologi bagi bisnis yang saat ini sudah banyak berkembang bisa berpotensi juga bagi perkembangan perangkat lunak yang digunakan untuk bisnis di masa depan. Tindakan ini dilakukan berfokus pada pelanggan yang harus diperhatikan. Namun kendala yang timbul saat ini, sebagian besar perusahaan lebih memilih menggunakan perangkat lunak bajakan dengan biaya murah. Tindakan ini sudah termasuk juga dalam tindakan pidana yang akan ditindak oleh hukum. Kondisi ini perlu diubah bagi perusahaan, harus lebih memilih menggunakan perangkat lunak yang berlisensi meskipun biaya lebih mahal, tetapi bisa dipertanggung jawabkan untuk resiko terganggunya keamanan yang bisa terja di masa depan.
3. Media Penyimpanan Data yang Standart dan Dapat Diandalkan
Sumber dari data – data penting peusahaan perlu disimpan dalam media penyimpanan, tindakan ini penting dilakukan sebagai bentuk perlindungan dan ketersediaan data serta kemudahan akses terutama untuk aset bisnis, tetapi resiko keamanan teknologi juga masih bisa terjadi, karena tidak bisa hanya diselesaikan dengan media penyimpanan. Jadi fungsi media penyimpanan data ini harus lebih didukung dengan pembatasan penyaluran data.
4. Sentralisasi Penyimpanan Data Untuk Mengurangi Masalah Kehilangan Informasi atau Pencurian
Cara peningkatan keamanan sistem informasi dan teknologi dalam perusahaan bisa juga dilakukan dengan langkah data terpusat , karena tingat keamananya dijamin dengan beberapa lapisan firewall dan pendeteksi instrusi dalam sistem. Selain itu tindakan ini tidak perlu dilakukan sendiri, karena sudah bisa menggunakan jasa tenaga TI professional bersama dengan perusahaan hosting data. Meskipun biaya sentralisasi ini mahal tetapi keamanan yang bisa dijaga lebih terjamin.
5. Strategi Penerapan Sistem Pararel Dapat Meminimalkan Kegagalan Sistem
Bentuk tindakan untuk meningkatkan keamanan sistem informasi dan teknologi ini yaitu sistem lama dan sistem baru dalam perusahaan dijalankan secara stimulant, artinya jika penguasaan dan perkembangan sistem baru bisa tercapai maka sistem lama tidak akan dipakai lagi. Proses ini butuh waktu yang bertahap. Keuntungan penerapan tindakan ini, informasi tetap dapat dipindah dari sistem yang lama.
6. Karyawan Diperkaya Dengan Pembelajaran Tentang Kode Etik
Dlama tindakan ini, para karyawan harus lebih diperdalam lagi untuk memahami dan mempelajari pentingnya kode etik dengan pelatihan tentang internet dan program pelatihan etika, agar produktifitas karyawan dapat ditingkatkan yang terfokus pada penerapan manajemen mutu, dalam arti jika mutu karyawan yang memiliki dasar tindakan beretika kuat, maka pelayanan kepada konsumen juga akan baik, sehingga konsumen bisa terjamin dan secara tidak langsung citra perusahaan akan menjadi kuat juga.
7. Manfaat Dengan Memakai Jasa white hat hackers
White hat hackers bekerja berkebalikan dengan hacker hitam. Tugas hackers topi putih ini justru membantu perusahaan yang memakai jasanya untuk menangani tindakan kejahatan dalam jaringan yang dilakukan oleh hackers hitam dan hackers topi putih ini lebih bertindak sebagai konsultan keamanan sistem informasi bagi perusahaan. Hackers topi putih ini lebih sering bekerja dimalam hari, tetapi bertujuan untuk mendeteksi dan melindungi pencurian informasi bisnis di siang hari.
8. Memahami Bahwa Teknologi Bukan Sebagai Solusi Bagi Semua Masalah Bisnis
Tindakan ini penting didasari pemahaman bahwa memulai suatu bisnis dengan memfokuskan pada penggunaan teknologi dibanding proses bisnis sepenuhnya tidak benar. Hal ini didasari bahwa saat ini teknologi yang benar lebih dipandang sebagai “implementasi dari solusi” dan teknologi adalah komponen penting dari solusi, tetapi hanya komponen artinya teknologi lebih bersifat membantu aktifitas bisnis. Sedangkan aktifitas bisnis itu sendiri harus dimulai dengan sebuah proses.
Tantangan/keterbatasan dari media
1.
Keterbatasan ketersediannya akses internet yang cepat saat masih
kecil pesentase pengguna internet di Indonesia
2.
Isu privasi dan keamana dalam transaksi via Internet, terutama
masalah kartu kredit ‘ilegal’, hal ini mempengaruhi rendahnya tingkat
kepercayaan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakatpada akhirnya menyebabkan
rendahnya transaksi yang terjadi
3.
Banyaknya catalog produk, orang Indonesia lebih menyukai melihat
barangnya langsung dari pada dilihat dr catalog
4.
Biaya yang dikelurakn untuk memelihara web ini juga tidak sedikit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar